Minggu, 22 Juli 2018

Qurban

Makna qurban adalah mendekat, maksud umumnya adalah upaya mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wata'ala dengan bersedekah berupa hewan kurban. Pada qurban ada dua aspek penting yang menasarinya yaitu, iman dan ikhlas. Kedua unsur tersebut menjadi pangkal diterima atau ditolaknya sebuah amalan kurban seseorang.

Ayat dan Hadits Terkait Ibadah Qurban

1.    Al-Qur’an  S. Al-Kautsar: 1 – 2,
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ  فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Sesungguhnya Kami telah memberikan karunia sangat banyak kepadamu,   maka sholatlah untuk Tuhanmu   dan sembelihlah kurban.”
2.    Al-Qur’an  S. Al-Hajj: 37,
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
”Daging-daging kurban dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”
3.    Al-Qur’an  S. Al-Hajj: 36,
فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ
“Maka makanlah sebagiannya (daging kurban) dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (orang yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.

Syariat berqurban/Udhhiyah (الأضحية)

Allah subhanahu wa ta’ala mensyariatkan qurban. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
{ قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163) }
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)” (QS Al-An’am: 162-163)
KATA MUTIARA:

"Setiap orang mempunyai kelebihan, karena itu bagikan kelebihanmu untuk orang lain sebagai sedekah"

"Setiap perbuatan pasti ada akibatnya, jika kalian ingin akibat baik, maka berbuatlah yang baik"

"Memberi sedekah pada orang lain sesungguhnya anda memberi sedekah pada diri anda sendiri, karena itu perbanyaklah sedekahmu"


Senin, 21 Agustus 2017




SEKILAS TENTANG IMAN

Dalam Islam iman adalah ikraru billisan اقرر بالسان, tasdiqu bilqalbi تصديق بالقلبي , a’malu bil arkan اعمال بالاركن.  Yaitu diucapkan dengan lisan (dua kalimah syahadat), dibenarkan oleh hati (ada keyakinan dalam hati) dan dikerjakan dengan anggota badan (mengerjakan syariatnya). Ketiga kalimat ini menjadi satu dalam rangkaian IMAN.

Kata iman senada dengan aman yang berarti tenang tanpa gangguan. Bisa juga bermakna amanah, yaitu bisa dipercaya. Tujuannya adalah bahwa, orang yang beriman harus bisa menjaga lisan, hati dan perbuatannya serta bisa dipercaya karena terbebas dari gangguan.

Ada 3 hal yang dapat membantuk iman menjadi sebuah keyakinan. Yaitu: penglihatan, perasaan, dan fikiran. Ketiga komponen ini akan menjadikan iman seseorang menjadi lebih realistis dan bisa dipertanggungjawabkan.  Dengan demikian beriman kepada Allah (Tuhan Yang Maha Esa) adalah percaya keberadaan Allah sebagai satu satunya penguasa seluruh alam yang didasarkan pada keyakinan melalui penglihatan, perasaan dan pemikiran tentang tanda-tanda alam yang ada disekitar sebagai wujud kekuasaanNya. Wallahu 'a'lam

Minggu, 20 Agustus 2017

Hikmah

Dalam setiap kejadian baik yang disengaja maupun tidak, itu semua ada hikmahnya. Hikmah dimaksud adalah sisi baik yang bisa diteladani dari setiap peristiwa. Mulai dari mengapa hal itu terjadi, kenapa harus sama saya, dan apa ada hubungannya dengan aktivitas kita? Nah..bagi mereka yang mau memahami dan mencoba menganalisa peristiwa tersebut, maka itulah hikmah dan baginya ada manfaat yang besar yang tidak semua orang mendapatkannya. Dalam firman Allah SWT, "Barang siapa diberi hikmah (kemampuan untuk memahami dan mengamalkan makna kebaikan itu) maka sesungguhnya ia telah diberi kabaikan yang sangat banyak".

Qurban Makna qurban adalah mendekat, maksud umumnya adalah upaya mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wata'ala dengan bersedekah ber...